Birokrasi di Indonesia sampai saat ini secara mayoritas terus memberi kesan yang gemuk, dan oleh karena itu lamban, kurang efektif, kurang efisien, dan rentan pelanggaran.
Banyak hal-hal yang tidak sesuai fitrah manusia justru dianggap biasa. Manipulatif, demi memberi laporan yang memuaskan kepada atasan walaupun laporan itu fiktif adanya.
Korupsi, kolusi, nepotisme negatif, pungutan liar, kongkalikong, saling siasat, itu sudah biasa. Bagaimana ini? Solusi apa yang dapat diberikan guna menyelesaikan masalah ini?
Rabu, 08 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar