Rabu, 31 Desember 2008

catatan awal tahun 2009

tahun baru, semangat baru, doa-doa optimisme dipanjatkan kehadirat Ilahi Rabbi...

semalam, saya beserta keluarga besar kami berkumpul dalam sebuah syukuran kecil-kecilan di "markas besar". markas besar kami sebenarnya adalah rumah tua, rumah nenek, hasil kontrakan danau tempe berpuluh tahun silam (danau itu kini mendangkal, dan setiap tahun air yang ditampungnya mengintai banjir daerah disekelilingnya, termasuk wilayah kerja saya...ic...ic...).

sejak pagi, keluarga mulai berdatangan. saya sendiri baru bergabung pukul sepuluh malam. setelah mengantarkan bunga kepada dia yang kusayangi (ah...bunga itu bunga dadakan bin darurat, toko bunga sudah pada tutup, untung saja masih ada tukang bunga gerobak yang mau menjual dan malah memberi bonus...cantik, segar, lagi wangi, sampai-sampai ketika dalam perjalanan bahkan setelah dibungkus dan diberi pita pun tetap kuhirup aromanya, hahaha).

ayah dan ibu bergabung satu jam setelahnya. akhirnya sekitar lima belas menit sebelum pergantian tahun, mayoritas keluarga sudah berkumpul. setelah semua pada ngacir dari gubernuran, balaikota, kantor pusat bank, dan setiap pos kerja karya keluarga besar kami saat ini.

detik-detik pergantian tahun, kami semua saling mengucap rasa syukur dan selamat atas pencapaian dan kesuksesan yang kami dapatkan di tahun 2008, sembari mendoakan agar di tahun 2009 keluarga besar ini tetap sehat lahir dan batinnya, makmur lagi sejahtera, jujur dan bersih, semakin banyak merengkuh kesuksesannya, semakin kokoh mengabdi kepada rakyat dan negara, semakin ikhlas, rendah hati namun tetap optimis dan percaya diri dalam sikap dan perbuatannya.

sembari mendoakan saudara-saudara kami yang sedang didera derita di tanah Palestina, berharap kemenangan dan ketentraman atas mereka semakin dekat. mendoakan negeri kami yang akan diramaikan dengan hiruk-pikuk pemilu di tahun ini, semoga pemilu berlangsung aman, menempatkan pemimpin rakyat yang terbaik dalam melayani rakyat, wakil-wakil rakyat dengan sikap mental yang jauh lebih baik dari yang sekarang, dan semua itu semoga demi kemaslahatan masyarakat seluruhnya.

"Rabbana, lindungi kami dan rakyat kami dari segala kejahatan dan kejahilan, ampunkan dosa dan terimalah amal kami, tuntun kami agar tidak menjadi golongan yang sesat lagi menyesal dihadapan pengadilanMu kelak..."



Senin, 29 Desember 2008

agresi zionis israel, kado tahun baru yang memilukan...

coba lihat! coba lihat itu! saudara-saudara kita di palestina didera derita akibat agresi paranoid zionis israel...ratusan jiwa melayang, jasadnya bahkan tak lagi dapat dikenali... ribuan lainnya morbid, tak lagi tertampung di rumah sakit...

mana? mana dewan keamanan perserikatan bangsa-bangsa? mana yang namanya hak azasi manusia? mana para peneriaknya? dimanakah kalian semua? tidakkah kalian melihat dan menyadari bahwa israel menganggap ras mereka sebagai ras yang lebih tinggi dari manusia lainnya? tidakkah kalian pahami bahwa hak azasi itu sebenarnya hanya kedok saja?!

inikah hadiah tahun baru dari kalian, wahai zionis laknat?! kalau begitu baiklah, persaksikan bahwa kami akan membalasnya! tidak akan kami biarkan saudara kami diperlakukan serendah itu! jika semut saja melawan saat diinjak, maka apatah lagi manusia-manusia pengusung kalimah tauhid!

memang benar kami akui bahwa saat ini umat islam tertinggal jauh dan terpecah kongsi... namun kami masih memiliki akidah tauhid ini, kitab suci al-qur'an dan risalah rasul kami yang mulia, menanti untuk dibangkitkan oleh generasi yang lebih baik lagi dari yang ada sekarang ini...

sambil menanti dan mengupayakan generasi pemenang itu, kami akan bertahan dengan semua yang ada pada kami... do'a-do'a yang kami panjatkan, suara aspirasi dan unjuk rasa di berbagai belahan dunia, boikot kami atas barang-barang produksi kaum zionis dan simpatisannya, dan meskipun belum setara, senjata dan tentara pun akan dikerahkan untuk menggempur kalian, wahai kaum zionis laknatullah alaih!

selamat tahun baru... semangat baru!

"Hari ini Senin, 1 Muharram 1430 H. Tiga hari lagi 1 Januari 2009 M. Masa-masa penuh inspirasi bagi mereka yang bertajuk pembaharu, pengusung bendera perubahan dan panji-panji perbaikan bagi masyarakat. Dengan semangat baru yang membuncah dalam dada, mari kita songsong masa depan yang lebih baik, lebih bersahaja lagi tentram kertaraharja."

Minggu, 28 Desember 2008

dua puluh empat desember dua ribu delapan (part 1)

pagi itu, langit cerah ceria...

saya baru saja tiba di rumah pulang dari tempat kerja yang 183 km jaraknya, sekitar pukul dua dinihari. tiga jam kemudian saya bangun, untuk kemudian berkemas, karena jadwal check-in di bandara pukul tujuh pagi. yup! saya akan pergi. berangkat ke beberapa tempat, memenuhi undangan, mewakili ayah dan ibu saya.

(karena sesuatu hal, nama pelaku dan tempat tetap dirahasiakan, wakakakak)

ternyata, meski sudah berkejaran, saya baru tiba di bandara sekitar 30 menit lewat dari pukul tujuh. fiuh... urusan check-in beres, boarding pass beres, pesawat berangkat pukul sembilan pagi ini, tapi deg! saya teringat sesuatu... ada yang manis seperti madu, seorang wanita, yang senantiasa membuat hatiku berbunga-bunga, yang hari ini juga wisuda di kampus kami.

bandara dan kampus jaraknya kurang lebih 10 km. saya membujuk asisten keluarga kami yang menyertai perjalanan saya kali ini agar mengizinkan saya ke kampus untuk sekedar memberi ucapan selamat (meskipun saya tak tahu bagaimana jadinya nanti...hahaha). sudah hampir pukul delapan, akhirnya sang aspri tak berkutik, saat saya melancarkan bujukan sakti, kata-kata sakti, "ini urusan cinta... cintaku menantiku disana untuk mewujudkannya..."

satu jam lagi! satu jam sebelum berangkat, dan satu jam pula sebelum wisudanya. dengan cepat saya menyewa taksi untuk mengantarku ke kampus. "sempat tidak sempat, sudah terlanjur cinta... oooowowwwowo". didalam taksi, sebentar-sebentar saya melirik ke arloji. gelisah. terjepit diantara dua situasi yang menuntut hal yang sama, sama-sama jam sembilan saya ada. secara logis ini tidak mungkin, tapi... ini kan urusan cinta! yang secara ajaib, bagiku, dalam perspektifku, Allah seolah berkenan diatas dua urusan ini.

taksi seolah berjalan dalam frame slow motion, meski pak sopir sudah berusaha semaksimalnya. 10 km, 9, 8, 7, 6, ..., 3, 2, 1, kampus! yak belok kanan pak! kampus merah tercinta, dan hari ini yang kucinta juga wisuda didalamnya. 8.20. 8.21. ah! maju terus!

semakin dekat dengan auditorium. sudah ramai rupanya. dimanakah saya akan menemukan belahan hatiku??? dimana?!! tapi, tunggu... pak sopir, berhenti! itu dia mobilnya tepat didepan taksi, baru saja tiba. segera saya turun mengejarnya. tak peduli bagaimana tampangku waktu itu, mana napas ngos-ngosan karena pake acara lari segala.

kuketuk jendela pintu mobilnya. ia sendiri. cantik berbalut pakaian toga hitam. senyum kami bertemu. ia sedikit terkejut dan bertanya "apa qta' bikin disini? bukankah sudah dekat waktu berangkat?" saya sudah tak mampu menjawab. pertama karena terpesona. kedua, ia begitu cantik, cantik memang...eh, bukannya ini bagian terpesona juga ya (hahaha, kalo begitu, terpesonanya masih sampai hari ini dong). ketiga, sudah ngos-ngosan karena pake acara lari ini.

saya berjalan disamping mobil itu hingga ke parkiran. agak jauh dapatnya. peluh mulai bercucuran. tapi semua itu sudah tak lagi saya pedulikan. yang penting, saat ini, saya ada untuknya. bersamanya, di hari istimewanya. setelah dua kali undangan traktiran tak dapat saya hadiri karena pas dengan hari kerja. tanggung jawab sebagai abdi negara, abdi rakyat.

tak ada bunga, tak ada kado, sebagaimana biasa, hanya saya yang datang menghampiri dan mengantarkannya hingga ke gerbang auditorium wisuda. saya hanya memandanginya, menatapnya lekat-lekat, mengucapkan selamat untuk hari istimewa ini, untuk pencapaian setingkat kesuksesan lagi dalam hidupnya.

dikatakannya (mungkin tak persis sama ya, ini ingatanku saja), "kak, terima kasih... sudah... nanti ketinggalan pesawat-ki'...". wah, sudah 8.28. secarik kertas pengganti kartu ucapan yang saya buat darurat dalam taksi tadi saya selipkan ke jemarinya untuk kemudian pergi. mata kami bertatap... seolah mengharu-biru harus berpisah, meski hanya beberapa hari, namun seolah untuk sekian lama...

"ayo pak sopir! kita berangkat! kembali ke bandara!"... saya tak lagi memedulikan lalu lintas yang ramai... tidak! saya masih memikirkan dirinya yang begitu indah... ah! tanpa terlalu terasa, saya tiba kembali di bandara. 10 menit lagi take-off!

dengan berlari, saya memperlihatkan boarding pass. scan sana-scan sini. pass! scan lagi... pass! sudah dekat dengan gate pesawatku. lima menit lagi. penumpang lain sepertinya sudah naik. terdengar suara panggilan. saya tak peduli kepada siapa itu ditujukan (meskipun sepertinya itu adalah nama seorang dokter yang itu tuh...hahaha)...

tiga pintu lagi. dua... pass! koq serasa maen sepakbola ala amrik ya! dan yap! pintu pesawat! pintu pesawat boy! zuper!

pagi yang zuper! nanti saya sambung lagi yaaa.... fiuh...




banyak hal, bali blog, sabbangparu blog, etc blog...

so where we can start from, huh???

beberapa hari berpisah, baru kembali bertemu dengan laptopku. fiuh.

banyak hal yang ingin kukisahkan, ingin kucurahkan, namun saking banyaknya, jadi agak bingung mau mulai darimana ya...

di bali, tanah para dewa, tanah yang begitu kental nuansa etnik dan adat-istiadatnya, selama empat hari bertamu di tanah itu, saya mendapatkan banyak sekali inspirasi. oh Ya Allah terima kasih...

di sulawesi, tanah kelahiran saya, tanah para arung, disinilah tantangan sebenarnya saya temui. satu yang kupinta, "Rabbana, kuatkan dan tegarkan hamba berhadapan dengan mereka yang jauh dariMu, dan jadikan hamba lembut dan penuh kasih sayang, serta peliharalah hamba dari segala kejahatan dan kejahilan makhluk-makhluk ciptaanMu yang lainnya..."

Senin, 22 Desember 2008

satu tanda tangan, begitu bermakna…

tahun ini akan kuingat sebagai tahun momentum! tahun pembelajaran!

ditahun inilah saya mendapat sk cpns saya, merampungkan sekaligus merangkumkan atls dan acls (dalam kurun waktu kurang dari dua bulan) meski dengan sedikit megap-megap.

dan terlebih lagi, saya belajar dengan cepat mengenai tata kelola manajemen kesehatan. tidak melalui training, namun melalui sebuah tanda tangan!

tanda tangan yang saya tolak untuk bubuhkan diatas setumpuk kertas laporan karena kentalnya unsur manipulasi didalam laporan tersebut.

penolakan yang menghentak atasan maupun bawahan saya (yang pada intinya, mereka semua adalah mitra kerja). bahwa mestinya mereka mencoba alternatif cara lain yang lebih transparan dan berkeadilan dalam berkelindan di dunia birokrasi.

fiuh, Ya Rabb, terima kasih untuk pemaknaan kali ini. telah Engkau ajarkan pada hamba bahwa bukanlah jabatan itu yang menentukan kemuliaan seseorang, namun sejauh mana pengaruh baik diri kita berdampak pada pihak lain. lebih luas, lebih tinggi, dan lebih besar lagi, tanpa terkecuali. semoga saya tak menjadi angkuh karenanya…

satu hal konkrit, jangan pernah sembarangan bertanda tangan, berhati-hatilah, karena dalam tanda tangan kita itu terkandung banyak makna untuk kita pertanggungjawabkan… semoga Allah senantiasa melindungi kita dalam setiap langkah…alhamdulillah…

tetap semangat! maju terus, anak muda!

namaku dalam perspektif jepang

"My authentic japanese name is Yoshikuni (good fortune country) and Naozumi (honest lucidity)."

itu kata si program generator nama yang saya temukan di internet. iseng sih, tapi koq sepertinya bertaut dengan yang saya dapatkan dari teman-teman saya selama ini.

coba perhatikan, Yoshikuni dan Naozumi.

Yoshikuni, good fortune country, negeri kemakmuran, itulah yang saya cita-citakan.

dan Naozumi, honest lucidity, kejujuran yang terang benderang, brutality honest (versi lain dari tes kepribadian online yang saya ikuti), sebuah buku yang terbuka (kata teman dekat saya sewaktu kuliah).

ah, dalam bahasa apapun itu, saya berharap ini adalah isyarat sekaligus do'a agar setiap hari dalam hidupku ini menjadi lebih baik lagi...

Jumat, 19 Desember 2008

terima kasih, sendal jepit...

oi, sendal jepit, terima kasih banyak ya!

sendal jepit, harganya murah. berkisar 5000-10000.

manfaatnya banyak. mengalahkan krim kaki yang harganya puluhan ribu rupiah.

mudah didapat. tidak menarik untuk ditimbun para spekulan.

mempererat silaturahim. saling bertukar sendal di masjid atau gawe massal lainnya adalah hal yang sering terjadi.

oh, bang penemu sendal jepit, terima kasih... terima kasih...

juga terima kasih buat para produsennya, para distributor, agen penyalur, dan tak lupa pengecernya...

jatuh cinta lagi...

ow ow ow ow...

hahaha nanti saya sambung lagi ya...

beginilah jika jatuh cinta lagi!

wakakakak...

akhirnya setelah empat hari tulisan ini menanti untuk disempurnakan, saya merasa cukup punya kekuatan untuk kembali menorehkan tinta maya... wuahahaha...

sekitar sepuluh hari yang lalu, saya bertemu makhluk ciptaan Allah yang jelita... sangatlah jelita...

sudah lama saya mengenalnya. namun perasaan ini baru saja hinggap. perasaan yang membuat seolah-olah terbang, tidak menapak bumi.

tekanan darah saya saja turun rerata 10 basis poin lho! suhu tubuh hangat, sesuam-suam kuku...

mau apa-apa jadi lebih sabar, senyum makin sering mengembang, aaaahhhh...

dan sepertinya saya kenal perasaan ini, rasa yang sudah lama absen, kini hadir kembali... semoga bisa terpelihara, semoga bisa langgeng, hingga jadi kakek-nenek, yayayayaya...

Senin, 15 Desember 2008

dream, my dream...

"If you can imagine it you can create it. If you can dream it, you can become it."

Ward, William Arthur

mimpiku kelak akan maujud

"saya yakin suatu saat nanti mimpi-mimpi indahku tentang kondisi negeri yang semakin maju, sejahtera, dan berperadaban tingggi akan terwujud! rakyat akan mendapatkan pendidikan menyeluruh hingga menghasilkan sumber daya manusia berkualitas mumpuni dan pelayanan kesehatan yang unggul dan mencakup setiap jengkal wilayah Indonesia..."

postingan pertama

"demi pendidikan dan pelayanan kesehatan yang holistik dan lebih baik dari saat ini, maka saya persembahkan dan curahkan ide juga pengalaman dalam blog ini. blog yang tak melulu soal kesehatan, namun juga mengenai banyak aspek dan sisi dari manusia dan kemanusiaan... sebuah sudut pandang."