Senin, 19 Januari 2009

pa, ma, happy anniversary 25th...

"dengan ini, saya, andi khomeini takdir haruni, menyatakan rasa syukur dan ucapan selamat atas usia pernikahan ayah dan ibu saya yang hari ini sudah dijalani 25 tahun. selamat atas kawin perak ini, pa, ma. semoga bisa terus langgeng dan diisi dengan kebahagiaan demi kebahagiaan dalam hidup ini. terima kasih sudah merawat, membesarkan, dan mendidikku dengan begitu baik. maafkan segala salah ananda hingga hari ini. koko berjanji dan semoga Allah meridhai, bahwa kedua orang tua saya akan bersyukur dan berbahagia dengan prestasi yang mereka torehkan selama ini, dilengkapi prestasi anak keturunan keluarga kita kelak..."

-andi khomeini takdir haruni-

Sabtu, 17 Januari 2009

sst..st.. : "Israel declares unilateral Gaza cease-fire..."

wahahaha.

seumur-umur dunia, baru kali ini nih kita dengar ada istilah "gencatan senjata sepihak". datangnya dari israel lagi. info ini gw dapat dari yahoo versi english-nya pagi ini. validasi infonya tserah yahoo deh. tp klo mmg benar org israel ngomong bgtu, pdhl qta tahu mrk ini katanya ras paling maju n paling yahud, koq bisa keluarin istilah sebego itu yaaa...

mana ada gencatan senjata, tapi dari satu pihak saja? trus klo pihak lawannya masih memberi perlawanan gmn? halah, ini mah akal2an israel aja (n kebetulan lg dateng dongo'nya kali ya...), supaya tidak lebih malu lagi. palestina dgn hamasnya kan udah berhasil bertahan dan melawan 22 hari ini dari agresi mrk. israel ga mau kehilangan muka lagi (mmg pernah ada mukanya???) kayak waktu lawan lebanon dgn hezbollahnya thn lalu.

kata mrk angkatan perang israel plg jago sedunia lho! tp itu dgn anggaran militer yg bener2 gede! tp gagal menaklukkan hezbollah di lebanon dan hamas di palestina. hmm, gw jd ragu neh... jgn2 israel tu sebenernya ga ada apa2nya deh, yg ada sombongnya aja berkoar2, pdhl cupu. soalnya lawannya paling kelompok org2 kecil, lemah dan berduit dikit. gmn?? ayo, gmn hayo??

Leadership D

"a leader is one who sees more than others see, who sees farther than others see, and who sees before others see."

-leroy eimes-

Kamis, 15 Januari 2009

Leadership A

"one of the tests of leadership is to recognize a problem before it becomes an emergency"

-arnold glasow-

Rabu, 14 Januari 2009

Leadership E

"many people have ideas on how others should change; few people have ideas on how they should change."

-leo tolstoy-

Selasa, 13 Januari 2009

Leadership L

"leadership is a matter of intelligence, trustworthiness, humaneness, courage, and discipline... reliance on intelligence alone results in rebelliousness. exercise of humaneness alone results in weakness. fixation on trust results in folly. dependence on the strength of courage results in violence. excessive discipline and sternness in command result in cruelty. when one has all five virtues together, each appropriate to its function, then one can be a leader."

-sun tzu-

Jumat, 09 Januari 2009

duh, israel??? bosen! apus aja... jgn tanggung2!

biar berapa resolusi pun juga untuk menegur, mengecam, menggertak, atau memboikot israel, hasilnya tetap saja bangsa zionis itu super bandel bin biadab.

satu-satunya cara untuk mengatasi mereka, zionis israel, memang harus ditundukkan dan ditaklukkan dengan kekuatan militer. setelah itu, saya setuju bahwa keseimbangan harus dikembalikan di wilayah itu, bahwa negara Israel yang diada-adakan dan dipaksakan dahulu, haruslah dikembalikan menjadi status awalnya, tidak ada.

toh kehadiran mereka terus saja membuat gusar rakyat dunia, mengacau dan mengusik ketentraman tetangganya. kerjanya merusak dan mengambil paksa hak-hak tetangga. untuk apa bangsa semacam ini dibela? untuk apa israel ada? padahal ia laksana siwa, yang melulu menghancur dan meniup buhul fitnah serta derita.

hapus israel dari peta dunia. itu solusi mumpuni. itu bukan tanah mereka. itu hasil usaha kaum kapitalis liberal sekuler yang berkomplot mencoba memadamkan kalimah tauhid. boleh saja para pakar berteriak bahwa sepak terjang penjajah israel di timur tengah bukanlah atas nama agama, tapi selama mereka berlakon seperti sekarang ini, akan berhadap-hadapan dengan para pengemban pengagung kalimah tauhid itu. Laa Ilaha Illallah.

Minggu, 04 Januari 2009

ketukan kedua

assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

menulis dan mengirimkan surat-surat ini ternyata asyik juga. seolah menjadi hobi tersendiri. mengingatkan saya semasa menjadi aktivis kampus beberapa waktu lalu. dan dengan metode yang hampir sama ketika itu, alhamdulillah tugas-tugas akademik sebagai mahasiswa, ketua bidang pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia dan juga koordinator asisten dosen, dapat terselesaikan. masa lalu seolah mutiara...

mula menyapa, maaf terhatur pertama. tahun baru hijriah dan masehi hampir bersamaan kita masuki. tahun baru, semangat baru. semangat untuk membenahi diri, meng-up grade kapasitas diri, seolah untuk hidup seribu tahun lagi, sembari mempersiapkan bekal pulang ke kampung abadi. dan setelah tulisan pertama saya hadiahkan pada penghujung tahun 2008, maka tulisan kedua ini saya maksudkan sebagai hadiah pembuka tahun 2009.

terlepas dari rasa sedih dan marah atas agresi zionis israel atas tanah dan rakyat palestina, tergurat optimisme yang lebih besar bahwa tantangan besar mulai dari tingkat lokal hingga global yang kita hadapi dari posisi masing-masing adalah sebuah keniscayaan, dan insyaAllah dengan niat tulus ikhlas dan tekad yang sungguh-sungguh, kita pasti mampu menyelesaikan tantangan itu, naik kelas, untuk kemudian berhadapan dengan tantangan yang lebih tinggi lagi.

surat pertama saya mendapat respon yang baik, bahkan lebih dari yang saya perkirakan sebelumnya. syukur, alhamdulillah. namun, memang tak boleh berhenti sampai disitu saja. tulisan itu sendiri saya yakini sebagai cara orang terpelajar dalam menyampaikan pemikiran (dan termasuk perasaan). lebih tertakar, elegan, jelas, dan otentik.

"ketukan kedua" ini saya maksudkan untuk menjawab kembali beberapa respon yang saya terima dari surat pertama saya. dan juga menawarkan solusi atas permasalahan yang timbul.

ada senior menanyakan, konkritnya yang membuat saya trauma. begini. semester lalu saya diminta menandatangani laporan operasional, disitu tertera bahwa yang saya tanda tangani adalah jasa dokter untuk jaga UGD sebesar sepuluh ribu rupiah per hari. untuk tiga bulan. sekitar sembilan ratus ribu. potong PPh 15%. hasilnya? dua ratus lima puluh ribu. kurang dari tiga ribu per hari.

dari situlah saya sadar bahwa pasti ada yang keliru. saya tak terlalu pusing mengenai uang itu. tapi substansi mengenai mengapa bisa terjadi. lagipula, pada posisi ini, saya pikir sistem "kurang memberi jaminan" berhadapan dengan profesi dokter dan tenaga kesehatan lain. penjelasan yang saya dapat dari pengelola adalah dana operasional itu sudah dipotong oleh orang dinas, kepala puskesmas, dan pengelola.

kesadaran ini beruntut terhadap investigasi. ternyata, karena potongan macam ini, uang jasa jaga perawat dan bidan, ikut terpangkas. sudah kecil, makin kecil. padahal saya lihat dan bersama mereka, bekerja melayani masyarakat, pagi, siang, malam. dan saya tahu betapa mereka berdedikasi dan bertanggung jawab dalam tugas.

maka ketika pengelola meminta saya untuk menandatangani laporan operasional semester kedua saya di puskesmas sabbangparu, saya menanyakan, apakah laporan ini dan aplikasinya akan sama dengan semester lalu. jawaban pengelola adalah "ya". reaksi saya, "kalau begitu, tolong diperbaiki. karena saya akan menyetujui keadaan riil. bukan suatu utopia jika anda sedang membahas angka. jika memang anda tak bisa memberi sebagaimana yang tertera saat ini, maka ubah yang tertera disitu. meski sedikit, saya syukuri. demikian pula berapa perawat-perawat saya terima. Allah akan mengganti untuk kami dengan yang lebih baik. saya tidak menuntut idealnya, karena jika bermain ditataran ideal, maka sepuluh ribu per hari itu takkan sepadan, saya hanya menuntut riilnya saja."

ternyata hal itupun tidak bisa dilakukan. tunggu, bukan tidak bisa, tapi belum bisa. memberi sebagaimana yang saya pertanggungjawabkan belum bisa, melaporkan sebagaimana yang saya dapatkan juga belum bisa, jadi? buat saya, menandatangani laporan macam itu adalah tanda persetujuan saya terhadap sistem yang belum betul. jika memang benar, mengapa mesti takut? laporkan saja sebagaimana faktanya.

sejak tugas di puskesmas sabbangparu, selain gaji bulanan yang saya terima, uang transpor jika hadir di acara-acara, dan sebelum pelayanan kesehatan digratiskan masih dapat jasa visite bulanan, dan juga uang jasa medik sebesar 250 ribu, plus uang jaga UGD sebesar 250 ribu yang membangkitkan "awareness" saya. itu saja.

lantas saya menggabungkan pikir dan rasa untuk kemudian menyadari bahwa kita hidup dalam sistem yang "bukannya saling menjaga, malah saling memangsa". itulah istilahnya jika tanpa moderasi. saya belajar bahwa jika sistem tak diperbaiki, maka kerja keras saja tidak cukup untuk memastikan hak atas kerja kita dipenuhi, karena praktik pemotongan anggaran ini.

boleh jadi tidak sulit jika suatu puskesmas hanya punya seorang dokter dan sekaligus sebagai kepala puskesmasnya. toh, dia tahu bagaimana beban kerjanya dan tergantung dia juga bagaimana menghargai kinerja diri beserta stafnya. tapi bagaimana jika lebih dari satu dokter, dan kebetulan bukan sebagai kepala puskesmasnya. nah, bagaimana ini?

dalam praktik terdahulu, saya tahu bahwa kepala puskesmas "berhak" 15% atas dana operasional. tapi bagaimana jika dokter yang notabene di gugus terdepan pelayanan kepada masyarakat, bukan sebagai kepala puskesmas, tiap hari melayani puluhan hingga ratusan warga, kerjanya berhadapan dengan kualitas hidup warganya. kemudian apa hak dokter yang bersangkutan, padahal dia yang paling bertanggungjawab, karena ilmunyalah yang memposisikannya seperti itu.

nah, itu yang kurang. dalam pandangan saya, untuk mencegah timbulnya masalah begini, harusnya diterakan dengan jelas siapa yang berhak, berapa besar, siapa saja yang mengambil, dan laporkan. prinsipnya, "banyak menuai, banyak memetik". jangan sampai petani A menanam, hasilnya malah dinikmati petani B.


saya pun berpikir selain transparansi dan akuntabilitas dalam laporan keuangan yang perlu diperbaiki, penghargaan dan perlindungan terhadap tenaga kesehatan juga hendaknya ditingkatkan. semua ini bukan karena ingin dihargai apalagi gila hormat. toh, dengan pelayanan yang baik, warga memuliakan para pelayan mereka. tapi penjaminan dan perlindungan profesi inilah yang memberi ketenangan dalam bekerja, perasaan nyaman dan dilindungi. perasaan itu kan yang kita perlukan?

di sabbangparu, tempat pertama saya tugas ini, saya merasakan betul bagaimana penghormatan warga. kita takkan menemukan anak muda berusia 24 tahun diciumi tangannya oleh anak-anak hingga kakek-kakek dan nenek-nenek kecuali dalam ruang poli seorang dokter. kadang dipeluk erat, kadang mereka menekuk lutut, melantai, hingga akhirnya diangkat oleh yang dihormatinya, yang sebenarnya pelayan mereka.

padahal jujur saja, komunikasi saya dalam bahasa bugis, sebenarnya agak parah. tapi merekalah yang berlaku seolah sedang berhadapan dengan seorang raja bugis. beberapa kali saya meminta agar mereka tak begitu, karena saya jauh dari pantas untuk mendapatkan penghormatan begitu tinggi. tapi tetap saja.."ah, Ya Allah, ampuni hamba..."

saya mengajak semua pihak untuk berusaha memperbaiki sistem ini. tidak cukup seorang dokter saja untuk mengubahnya. sekali lagi, sifat dari sistem inilah yang harus diperbaiki. kita semua bisa memikirkan solusi dan mencegah masalah lebih berat di kemudian hari. pemerintah pusat hingga daerah hendaknya memberi perhatian lebih kepada profesi kesehatan, karena orang-orang yang berkecimpung dalam bidang inilah yang bertemu langsung dengan manusia, dengan rakyat. lindungi profesi dokter (dokter manapun itu), bidan, perawat, apoteker, dan tenaga-tenaga fungsional dalam bidang ini.

Sabtu, 03 Januari 2009

hari pertama bertugas di tahun baru

"hahaha, semangat baru! semangat kita itu akan mampu menjungkirbalikkan sebagaimana ia dikehendaki Allah untuk dapat membangun dan memperbaiki begitu banyak hal di dunia ini, (hampir-hampir) tanpa terkecuali!"

hari ini adalah hari pertama saya masuk kantor setelah libur agak panjang di akhir tahun 2008. hari pertama masuk kantor di hari sabtu (AKA hari kejepit nasional). tapi tak mengapa, soalnya pasien-pasien (seperti biasa) sudah membludak di kantor. mengantri dan menanti.

(esok, insyaAllah saya sambung lagi... hihihi, keasyikan main game online nih)

Kamis, 01 Januari 2009

jawaban atas agresi israel

agresi israel semakin brutal. ribuan korban jatuh dari pihak rakyat palestina dalam waktu kurang dari sepekan. inilah bentuk genosida yang jelas dan nyata yang masih saja terus berlangsung di milenium ketiga. rakyat palestina gugur, terluka, dan terusir dari tanah mereka.

sedih karena saudara seiman didera derita. kecewa karena pihak-pihak yang dianggap kuat di pentas internasional tidak juga melakukan upaya nyata menghentikan agresi israel paranoid itu. gaung kemarahan mayoritas masyarakat dunia melihat ketidakadilan yang terus diusung oleh zionis bersambut dari tiap negara.

bantuan kemanusiaan kembali dikumpulkan dari berbagai belahan dunia. meski pengiriman bantuan kemanusiaan itu sendiri mendapat hadangan pihak tentara zionis. gelombang protes menyeruak dari berbagai pihak. suara yang meminta dilakukan gencatan senjata, perdamaian, atau apapun namanya berteriak lantang. namun semua itu tidak jua mengurungkan penyakit jiwa kaum zionis.

toh mereka menganggap ras mereka adalah ras manusia istimewa, sementara manusia lain adalah kelas budak yang bisa diperlakukan semau mereka. dalam pikiran saya, israel memang memiliki berbagai keunggulan material keduniaan sekarang ini. dan dengan dasar itu pula, mereka menjadi pongah dalam pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

selain respon yang sifatnya reaksioner dan sesaat atas agresi israel, mereka yang tidak setuju atas sikap israel ini haruslah memiliki visi yang mantap, A.K.A. sebuah "reaksi visioner". jika israel menjadi angkuh karena kekuatan pondasi militer dan kapitalnya, maka mereka haruslah ditundukkan dengan meruntuhkan dominasi mereka dalam kedua hal itu. bagaimana caranya? tidak instan memang, tapi pasti bisa! sumber daya manusia-lah jawabannya.

israel dikenal memiliki begitu banyak sarjana program doktoral. efisiensi dan efektivitas mereka dalam beraktivitas diatas rata-rata warga dunia. itu baru satu segi saja. alih teknologi terkini dan kreasi baru yang penting dalam ilmu pengetahuan, hampir pasti ada tangan israel didalamnya. demikian pula di pasar uang dan pasar saham. siapakah pemain-pemain paling yahud? yahudi! dengan uang yang mereka punya, pentas politik internasional yang berlandaskan demokrasi kapital sekalian mereka rengkuh.

nah. jika ingin mengalahkan israel, maka tidak bisa tidak. kita harus mampu mengungguli mereka. efisiensi, efektivitas, semangat untuk terus maju, semangat berkreasi (tapi jangan dalam urusan akidah dan syariah yang sudah ditentukan fiqhnya ya), termasuk pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme negatif, serta urusan sogok-menyogok, itu semua termasuk item penaklukan yahudi.

bangunlah sumber daya manusia yang unggul. karena dari sanalah akan terbentuk budaya yang unggul lagi mumpuni, dan akan menghasilkan para pemimpin yang disegani dunia. sembari do'a mengiringi, semoga Allah senantiasa merahmati dan memudahkan perjuangan ini...